Rabu, 04 November 2009


Mundur

Pagi ini "bos" Susno dan "bang" Ritonga meminta mundur dari kursinya. Ada yang aneh dari berita ini. Institusi bekerja lamban merespon kegelisahan publik. Benar kata pak SBY bahwa semua harus berjalan di atas rel hukum. Tapi itu tak berarti mengaburkan semangat penegakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dalam rangka penegakan hukum itu sendiri. Bahwa seseorang diberhentikan dari jabatan atau dinonaktifkan dari posisinya bukanlah sebuah dosa, sekalipun belum tentu orang itu bersalah. Sama halnya, penangkapan dan penahanan terhadap Bibit-Chandra, (walau sudah ditangguhkan), adalah sesuatu yang di luar akal sehat, sekalipun juga belum tentu Bibit-Chandra adalah benar.
Anehnya, begitu cepat respon untuk menonaktifkan atau kasarnya memenjarakan pimpinan KPK, tetapi lamban sekali merespon terhadap 'anak buahnya sendiri'.
Persoalan "bos" Susno dan "bang" Ritonga meminta mundur adalah sebuah kondisi memalukan dari kinerja para elit eksekutif. Harusnya tercatat juga dalam sejarah : "Diperintahkan nonaktifkan semua yang terlibat untuk diusut kasusnya demi hukum." Selesai. Tapi kok jadi susah ya ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar